Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Januari 2011

Bank dan hubungannya dengan keuangan pribadi

Judul nya cukup berat untuk postingan di malam hari ini, tetapi setelah seharian berurusan dengan otomotif pribadi - Motor 2 dan juga si Merah mobil kesayanganku. sekarang saatnya mengecek keadaan dunia Maya.

Malam ini ketika buka ym di HP ternyata ada message masuk dari seorang teman kantor untuk urusan tukaran duit via e-banking. tukaran duit di sini maksudnya adalah dia men-transfer duitnya ke rekening saya di Bank A lalu saya transfer ke rekening nya di Bank B karena dia sedang butuh duit di Bank B.

Beberapa dari kami di kantor sering melakukan hal ini jikalau kita membutuhkan dana tertentu di salah satu Bank, ada beberapa alasan mengapa kita melakukan hal seperti ini diantaranya :

- Menghindari biaya transfer, jikalau kita transfer dari Bank A ke Bank B yang beda grup biasanya kita di kenakan biaya transfer dan sangat tidak layak jika kita hanya mentransfer dana yang cukup kecil

- mempersingkat waktu transfer, ada beberapa jenis transfer yaitu LLG dan RTGS. masing" mempunyai biaya sendiri dan waktu transfer sendiri jadi dengan cara ini kita mempersingkat waktu transfer

- Memang beberapa dari kita punya kepentingan sendiri untuk dana di beberapa bank tertentu contohnya saya :
untuk membayar cicilan rumah di cileungsi yang developer nya memakai Bank Mega sehingga saya perlu Bank yang ter paut dengan grup ATM Bersama untuk mempermudah transfer dan memperkecil resiko kesalahan transfer. saya pilih Bank Mandiri karena luasnya jaringan ATM dan tersedianya E-Banking.
Sedangkan untuk urusan pribadi seperti transfer gaji, transfer investasi saham, pembelian pulsa dan sejenisnya saya lebih prefer pakai Bank BCA karena selain jaringan ATM yg luas saya juga lebih familiar dengan e-bankingnya.
Total Rekening saya di Bank ada 3 dan 1 lagi yaitu BTN yang saya buat ketika mengajukan KPR yang pada akhirnya di tolak :-(


Sekarang mari kita bahas satu per satu tentang Bank yang ada di sini.
1. Bank BCA.
mempunyai jaringan ATM terluas di Indonesia dan pernah mengalami Rush pada tahun 1998, tetapi tetap survive dan sekarang menjadi bank dengan CAR ke dua terbesar. saya buka rekening pertama saya sejak sekitar SMP. rekening ini saya buka untuk menabung uang jajan saya yang kecil, tapi jika hanya uang jajan yang 15 rb/bulan itu di tabung, ga perlu lah buka rekening di Bank. tetapi setiap tahun baru tionghoa saya selalu mendapatkan angpao dari beberapa saudara/kerabat ayah yang memang merayakannya. sehingga ada baiknya saya buka buat menabung duit tersebut dan alhamdulilah itu cukup bermanfaat setelah saya besar. beberapa keunggulan bank ini bisa kita list di sini.

#keunggulan dari Bank BCA saat ini adalah :
- Jaringan ATM terluas
- Nasabah yang banyak
- e-banking yang sudah pengalaman
- profesionalisme
- ATM tarik dan setor
- Tergantung dengan grup ATM BCA <>

Karena jumlah ATM nya dan Nasabahnya banyak. E-banking saya di sini yang paling aktif saya pakai seperti ambil dana di ATM, transfer dana antar teman bisnis, transfer dana dengan sekuritas saham dan sebagainya.

tetapi kelemahan bank tersebut adalah :
- Biaya administrasi yang cukup besar
- bunga rendah tanpa ada benefit lain dari tabungan kita.
- Hadiah" yang selalu di iklankan tidak pernah sampai ke nasabah senior seperti saya *_*
- Baru tau dari teman ternyata jika malam hari transfer biasanya e-bankingnya agak lama responnya

2. Bank Mandiri.
Bank BUMN yang terbentuk dari gabungan beberapa bank BUMN sebelumnya. ada sekitar 6 Bank BUMN tergabung di sini - lupa nama" Bank nya. setelah tergabung bank ini menjadi Bank dengan CAR terbesar di Indonesia. saat ini juga memiliki jaringan ATM yang luas dan tergabung dalam grup ATM Bersama.
Keuntungan dari Bank Mandiri adalah :
- ATM luas
- Nasabah cukup banyak
- E-Banking walaupun kurang friendly
- tergabung dalam ATM Bersama

karena keunggulan tersebut saya buka mandiri sampai 2 kali karena yang pertama kurang aktif sehingga saldo yg 50 rb lenyap begitu saja terpotong administrasi :(

Kekurangan dari Bank ini adalah :
- Profesionalitas perlu di tingkatkan
- E-banking nya membingungkan untuk yang baru pakai karena jumlah digit di token terlalu banyak
- ATM Bersama sering rusak sehingga transfer antar bank di ATM Bersama sering delay.
- dan kekurangan yang sama dengan Bank BCA di atas.

3. Bank BTN.
Nah ini yang paling menarik. Bank pemerintah yang sudah cukup lama berdiri dan mendapat support dari pemerintah. BTN tidak mempunyai keunggulan seperti di sebutkan di atas. keunggulan yang bisa saya sebut dsini hanya terkoneksi online dan biaya administrasi agak murah.

sebelumnya mohon maaf jika nanti ada nuansa SARA di sini. beberapa teman saya cukup banyak yang bekerja di Bank dan sering sharing cerita tentang keadaan bank pemerintah. kawan di Danamon, NISP dan artha graha pernah memberitahu pada bagian lending, funding dan analisa kredit, cara kerja pegawai BTN memang tidak beda jauh dengan Pegawai Negri Sipil. mental proyek an dan amplop sudah membudaya di sini.

kawan saya sempat berkata " mereka fanqui kerjanya mah ampun-ampun dech, susah dech ngarepin fanqui-fanqui itu ". memang teman saya ini agak antipati dengan cara kerja orang pribumi kebanyakan yang terlalu santai dan sampai ter trade mark di pikiran dia pembedaan golongan chinese dan pribumi. mungkin karena dia dan saya sekolah di SMP negri yang mayoritas pribumi dan dia sebagai chinese cukup merasa tertekan apalagi sampai terjadi nya kasus May '98 yang menurutnya alasannya sangat tidak reasonable. untunglah mama nya bisa menguliahkan di Univ swasta terkenal yang cukup banyak kelompok chinese nya, sedangkan saya harus berjuang untuk mendapatkan kampus PTN yang bagus tapi terjangkau :)

memang omongan dia selalu saya ingat sebelum saya membuka rekening di BTN karena saya berniat mengambil KPR di salah satu tempat di jabodetabek tepatnya daerah cibinong.
Keanehan pun dimulai, setelah saya mengajukan KPR. tidak lama kemudian pihak developer menghubungi saya untuk wawancara di BTN citereup padahal daerah cibinong ada BTN tetapi karena developer "kerjasama" dengan BTN citereup maka citereup yang ambil bagian dan wawancara tidak berlangsung lama. wawancara dengan pak christopher dengan lihat berkas sambil nonton tivi dan ngobrol dengan kawannya hanya bertanya kerja dmana, perushaannya bergerak di bidang apa, salary segini ya, DONE.

tidak beberapa lama pihak developer menghubungi saya lagi dan memberitahu bahwa pihak BTN meminta 1 juta buat mempelancar KPR nya. WHAT THE F*CK? si sales developer ini bilang 500 rb untuk marketing kredit BTN dan 500 rb untuk yg analisa. walaupun dalam hati kampret"in tuh BTN tapi saya mengiyakan saja permintaan itu karena perhitungan keuangan pribadi saya mengatakan KPR masih lebih untung. Saya mengatakan kepada sales tersebut bahwa saya yang akan memberi langsung jika akad sudah jadi.

selang beberapa bulan beberapa teman yang mengambil KPR di developer yang sama telah akad dan saya tanyakan terus kepada developer yang jawabannya tar-sok. belakangan memang sales developer ini BAJINGAN juga tapi nanti kita bahas lain waktu.

Selanjutnya saya menghubungi BTN citereup dan di jawab bahwa berkas sudah ke BTN cabang bogor. saya telpon BTN cabang bogor dan menanyakan ke bagian analisa. pertama kali saya telepon si bapak penerima bilang "wah Pak kebetulan bukan saya yang menangani pabuaran asri 2, nanti saya tanyakan kepada yang mengurusi". kedua kali saya telepon ibu" yang jawab kurang lebih sama "kebetulan bukan saya, orangnya lagi makan siang coba bapak telepon setengah jam lagi" - saat saya telepon itu jam 13:30 WIB. ketiga kali saya telepon akhirnya si bapak lainnya di sana bernama Irfan jawab "Pak, ini data nya pabuaran asri 2 memang arsip nya kesini tapi penanggung jawabnya saya kurang tau. nanti saya coba cari berkasnya saya telepon bapak 1 jam lagi". 1 jam ga ada telepon 2 jam 3 jam dan ber jam-jam kemudian tak ada telepon. akhirnya esoknya saya telepon lagi dan ibu yang lain di BTN bogor menjawab "OK, nanti saya carikan, saya telepon bapak lagi" saya bertanya "nama ibu siapa, saya butuh jawaban karena proses KPR nya sudah terlalu lama yang lain sudah akad" ibu itu menjawab "Weni".saya : "bisa cari kan sekarang karena jika bisa tau kapan, kan akadnya di bogor jadi saya perlu waktu karena saya bekerja dan rumah cukup jauh". kebetulan rumah saya di ujung barat jakarta. ga lama diskusi di sebelah sana terjadi dan akhirnya ada jawaban

Weni : "Pak, Berkas KPR bapak di tolak di sini"
saya : "Alasannya apa ya bu?"
W : "saya tidak tau pak untuk itu di sini sudah ada reportnya di tolak"
S : "yang tolak bogor atw cabang pembantu citereup"
W : "ini sudah di tolak dari citereupnya dan sudah dari September, memang bapak tidak dikasih tau developernya ? "
S : "ngga bu, developer cuman suruh nunggu doank nanti akadnya. lagi di proses katanya di bogor"
W : "wah harusnya tanggung jawab developer pak buat memberitahu, karena kita hanya meneruskan berkas dari BTN citereup"
S : "OK bu terima kasih, nanti saya tanya developernya"

Kesal setelah trial 4 kali telepon dan hasilnya ternyata KPR di tolak memang menyesakkan karena berkas yang saya sampaikan sepertinya sudah cukup lengkap dan dapat di pertanggungjawabkan. jika di ajukan ke Bank swasta nasional pasti akan lolos tapi beda cerita dengan BTN :-)

Saya memang tidak langsung tembak si sales developer Pabuaran Asri 2 ini tetapi mengulur dengan menanyakan KPR ini dan mereka ternyata masih tetap membohong dengan menjanjikan akad bulan depan dan karena mulai tidak percaya saya mulai bertanya ke tetangga" Pabuaran Asri 2 siapa bosnya. sales" ini juga di ceritakan oleh banyak penghuni perumahaan tersebut dan mereka menyebutnya "Komplotan Mafia" yang terdiri dari nama-nama Saiful Basar, Said dan Heri dan sekarang mereka juga sedang memasarkan perumahan Ambar di daerah kampung sawah cibinong. inti cerita BTN menolak KPR saya, saya menghubungi Pak Benny atasan "komplotan mafia" tersebut dan ternyata kavling yg saya booking dan telah bayar DP ke Saiful Basar sudah di jual lagi kepada pembeli lain oleh Heri. mereka sengaja mengincar booking fee yang hangus jika di tolak bank yang jumlahnya cukup lumayan Rp.1,950,000 dan yang booking kavling tersebut setelah saya berkata dia book 2,2 juta. akan tetapi akhirnya di selesaikan dengan bijak oleh pak Benny dan pak Will dari pihak developer Lisanda (dulu Maharani) dan akhirnya saya harus membayar cash rumah tersebut walaupun mungkin bertahap.

dari sini kita bisa melihat tidak profesionalnya pihak BTN yang bekerjasama dengan pihak mafia developer. sudah seharusnya mereka sadar jika KPR tersebut di setujui maka roda perusahaan mereka bergerak karena bisa mengucurkan kredit. ini baru kredit perorangan bayangkan saja jika kredit usaha enterprise yang jumlahnya cukup besar. berapa duit amplop yang mereka harapkan. alasan bahwa saya di daftar blacklist BI karena punya tanggungan utang 80 juta ngibul abis karena sebelumnya saya tidak pernah terlibat kredit. kartu kredit saya plafonnya 9 juta, si merah mobil kesayangan saya, saya beli cash intinya saya tidak punya utang seperti di sebutkan di atas jadi di sini menurut saya terjadi pencemaran nama baik saya.

setelah kejadian yang saya ceritakan di BTN, mungkin saya tidak perlu membuat list kekurangan Bank ini dibandingkan bank lain bahkan ada teman yang bekerja di BTN Syariah Bogor mengakui di BTN konvensional (sebutan mereka buat BTN) memang terjadi praktek" seperti itu. tetapi untungnya tidak terjadi di Bank BTN syariah.

semoga tulisan ini ada manfaatnya untuk yang membaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar