Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Januari 2011

Busway oh Buswae



Busway moda transportasi yang muncul di Ibukota negara ku tercinta Indonesia yaitu Jakarta. Sudah sekitar 2 tahun Moda transportasi ini muncul di Jakarta untuk melayani masyarakat perkotaan dan sub-urban.

Pada awalnya banyak yang mempertanyakan efektivitas moda transportasi ini. Pembuatan jalan Busway yang memakai jalan existing sehingga mempersempit lebar jalan yang ada. Dengan lebar jalan standar saja, kemacetan di jakarta sudah amat sangat menyebalkan apalagi sebagian jalannya di ambil untuk proyek Pemprov ini. Sebagian dari kita mungkin masih ingat dengan sesumbar pemda tentang proyek MRT mulai dari Monorel, Subway sampai dengan waterway. semua itu hasilnya nol sampai saat ini dan setelah 65 tahun merdeka Indonesia telah berhasil membuat BUSWAY :(

Memang setelah dijalankan proyek ini oleh gubernur sutiyoso - mantan Jendral yang bersikeras proyek ini harus jadi - akhirnya cukup membantu sebagian masyarakat untuk berpindah dari angkutan umum yang amburadul ke busway. Busway pun mulai memasyarakat dengan dibukanya koridor I dan di gratiskan untuk warga jakarta pada hari pertama.

Jadi ingat ketika pertama kali naik busway. bersama dengan ibu saya naik busway dari halte glodok menuju al azhar lalu balik lagi tanpa turun keluar halte. yaa memang saat itu kita hanya ingin menjajal busway dan kebetulan juga menunggu Playstation kita yang sedang di reparasi di harco glodok dan hanya untuk menyenangkan orang tua yang penasaran ingin naik busway.

Terakhir naik busway sekitar 2 hari lalu di koridor yang baru di buka di depan kantor ku, koridor IX - klo ga salah. satu hal yang bisa di amati dalam moda transportasi ini adalah bahwa metode ini jelas" menunjukkan ke tidak disiplin an warga ibukota yang se enaknya turun-naik angkot di sembarang tempat. naik busway jadi ingat bus kampus ku tercinta Bus Kuning yang tidak akan berhenti jika tidak di halte fakultas. sebenarnya ke istimewaan busway ini hanya jalur khusus dan berhenti di tempat yang telah di tentukan. Jika di pikirkan sebenarnya jika bisa mengatur angkot agar berhenti pada tempatnya kita mungkin tidak perlu proyek busway yang miliaran rupiah itu.

Tetapi namanya pemerintah indonesia, tidak di pusat tidak di propinsi, yang dipikirkan hanya proyek dan amplop bukan kemashalatan umatnya. Busway yang di duga sangat mahal proyeknya tersebut - padahal hanya mengambil badan jalan untuk jalur khususnya - tetap dijalankan padahal masyarakat lebih butuh MRT jenis lain seperti monorel dan subway. klo waterway mungkin bisa menunggu musim penghujan. ketika beberapa daerah banjir maka daerah tersebut bisa menjadi waterway untuk perahu karet mengangkut korban banjir. *_*

Terakhir saya memakai busway ternyata cukup memakan waktu yang lama, agar mudah mungkin perlu kita perhatikan peta busway tersebut. saya naik dari kantor pajak (red : saya bukan pegawai pajak jadi saya ga kenal gayus :) ) dan setelah membeli karcis hati cukup senang dapat naik busway koridor baru dengan harapan bus nya bagus2 dan lebih cepat daripada bus konvensional. arah pulang saya dari kantor di semanggi dekat KC menuju daerah cengkareng rawa buaya. Estimasi naik motor jika malam hari cukup 40 menit tetapi jika pagi bisa 1 jam lebih.

Kebetulan hari itu saya tidak membawa motor saya dan berniat menjajal busway koridor baru kemudian pindah di halte grogol dan lanjut ke koridor 3 menuju kalideres. estimasi dengan jalur khusus kira" 40 - 50 menit bisa sampai. dan benar saja estimasi saya meleset sedikit. Angka sudah benar 40 menit tetapi itu waktu yang saya butuhkan di halte kantor pajak untuk menunggu busway datang. saat itu ingin sekali keluar dari halte tapi karcis sudah di beli dan memang tidak ada yg spesial menunggu saya di rumah, toh anak-istri juga blom ada.

dalam hati berkata mungkin jika naik Bus biasa saya sudah sampai grogol saat ini. tetapi hasrat untuk mendukung program pemerintah untuk naik angkutan massal mengurangi kemacetan memang harus didukung terlebih lagi sebagai pendukung penyelamatan bumi ini dengan mengurangi polusi CO2 dari kendaraan bermotor B-) . saya bertanya kepada petugas dsitu dan katanya tadi banyak sekarang lagi jarang ada beberapa yang pulang busnya. tidak lama kemudian dia menelepon petugas lain dan kemudian berkata kepada saya bahwa bus sudah di sekitar tebet. perhitungan saya sekitar 3-4 halte tidak lama lah tapi ternyata butuh 10 menitan untuk sampai.

sampailah bus di halte KC/pajak dan kemudian saya naik, cukup ramai saat itu tetapi tidak terlalu sesak. dari luar bus memang terlihat masih bagus tapi berbeda dengan dalamnya. Bus ini tidak berbeda jauh dengan bus koridor III yang sering saya naiki ketika ke bengkel untuk memperbaiki mobil saya.setelah beberapa saat akhirnya saya mendapatkan posisi bagus. jangan O-Mes dulu neh buat para bujangan horny. posisi bagus dsini di dekat sebrang pintu sehingga saya cukup bersandar tak perlu pegel memegang handle. tidak lama kemudian ada seorang ibu muda pun mendapatkan posisi di samping kanan saya. ketika dia ingin memegang besi di dekat pintu ternyata baut besi tersebut copot. loh kok ? khan busway baru dan baru beroperasi 3 hari.
ya seperti biasa di indonesia sering terjadi hal ini. aku hanya senyum kemudian ibu tersebut pun agak kesal dan bilang ke saya "kok bus baru udah rusak". saya hanya mengiyakan "memang bu, seperti biasa lah, busway nya saja lama saya nunggu di KC", si ibu kemudian mengeluhkan tentang jembatan di semanggi untuk transit koridor I ke IX yang dia menganggap terlalu jauh untuk jalan apalagi buat perempuan.

Ibu : iya lama, itu apalagi jembatan transit di pelangi muternya jauh benar
saya : mungkin ada baiknya bu, biar jalan sehat penumpangnya
Ibu : tapi kan buat cewe apalagi umuran saya itu lumayan juga, itu sengaja di buat muter" gituh
saya : mungkin ada kebijakan estetika tata kota dari pemprov
Ibu : ah, itu kan sengaja ajah biar proyeknya makin gede dibuat makin panjang
saya : hehehe, ya mungkin juga

walaupun dalam hati saya ingin menjawab " ITU MAH UDAH PASTI" :)) mental PNS proyekan memang otaknya hanya sebatas hal" tersebut. tidak lama kemudian kami pun sudah di halte MTA, tidak lama lagi sampailah grogol. sambil ngobrol tadi saya juga sempat menguping si petugas kondektur bilang ke penumpang lain bus ini hanya sampai grogol jika ingin ke pluit bisa lanjut ke bus lain. dan akhirnya sampai lah di grogol.

Ibu : Ini sampai pluit kan ?
saya : tadi sich kondekturnya bilang habis dsini bu, bus nya mau balik lagi ke pondok ranti
Ibu : jadi turun dsini
saya : iya, klo mau nerusin nanti ibu musti ganti bus
Ibu : ooo

dan langsung saya menerobos para penumpang di halte grogol yang kampungan seperti tidak ingin memberi jalan kepada penumpang yang akan turun padahal mereka ingin ke Pluit dan bus ini tidak akan ke pluit tetapi tetap saja mereka menghalangi jalan keluar. setelah saya keluar saya tinggalkan ibu tersebut dan akhirnya menuju ke halte grogol-1 untuk naik bus koridor III. setelah menunggu 20 menit-an akhirnya bus pertama dateng tetapi tetap ga muat untuk semua penumpang.

Tidak lama bus kedua pun nongol dan saya berhasil naik. dan ternyata ada teman yang sudah ada di Bus tersebut. namanya Noni dan memang sudah agak lama tidak ktemu sehingga saya agak buyar ingatannya. untung saja dia ingat dan memanggil saya "bang, mau kmana? "

saya : eh noni yaa, mau pulang ...
noni : darimana?
saya : dari kantor

kemudian panjang lebar kita ngobrol yang ga penting di taro di blog ini. akhirnya turun di halte cengkareng. ketika saya berniat naik ke jembatan penyebrangan, si Noni mengajak saya lewat pembatas kecil yang terbuka lalu menyebrang melintasi jalan raya daan mogot. karena sudah malam dan banyak yang melakukannya saya rasa OK lah saya ikuti karena kriminalitas bisa saja terjadi di atas jembatan tadi apalagi buat seorang wanita.

Akhirnya kita pun pulang ke rumah masing" malam itu.

dari cerita di atas mungkin bisa saya simpulkan busway tersebut mempunyai beberapa kekurangan karena mental nya seperti supir angkot - penuh baru berangkat. padahal jika saja pemprov mau mikir sedikit. cukup mudah menaruh GPS di tiap Bus kemudian ada display di halte untuk menunjukkan lokasi bus yang di tunggu sehingga tidak perlu ada penantian panjang di halte. tapi apa mau dikata, Toch mungkin proyek seperti itu tidak cukup amplopnya buat para Penguasa negri ini.

Semoga moda transportasi massal bisa lebih baik di kemudian hari ...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar