Total Tayangan Halaman

Kamis, 18 Agustus 2011

akhirnya sampai juga Damascus

Akhirnya jadi juga ku berangkat ke kota peradaban tertua mungkin di dunia. yup, setelah menunggu sebulan lebih visa ku untuk keluar akhirnya kluar jg visa ini walaupun aku di pindah ke agency lain untuk bekerja dsini.

tak apalah yang penting aku bisa sampai di damascus.

Penerbangan dari Jakarta ke damaskus cukup lama. jika di total mungkin sekitar 13 Jam. Saya naik Qatar Airlines karena perhitungan biaya dan waktu transit yang relatif sebentar hanya 1.5 jam di Doha. berangkat pukul 6.00 waktu jakarta sampai doha pukul 22:30 waktu doha, berangkat lagi jam 00:30 dan sampai di bandara damaskus pukul 03:00. antara jakarta-damaskus terdapat perbedaan waktu sekitar 4 jam sedangkan Doha dan Damaskus mempunyai Zona waktu yang sama.

mungkin jika kita lihat di Indonesia banyak orang ga tertib, ternyata di sini terlebih lagi. mungkin ini yang sering di ledekkan temen orang arab bahlul selalu mau menang sendiri dan susah antri. sampai di bandara Damaskus seperti biasa kita mengalami pemeriksaan di Imigrasi.

Saya sudah isi formulir Isian saya sejak di pesawat dari Doha ke Damaskus jadi saya tak perlu repot mengisi di bandara. Tidak seperti di Indonesia yang terdapat hanya 2 bagian di antrian imigrasi . di sini terdapat 3 bagian . Jelas yang dari Indonesia ada di antrian Foreigner dunk. tapi mungkin begitu mudahnya orang Arab travelling antar negara Arab ku lihat di antrian Arab Country panjang sekali sedangkan Foreigner hanya beberapa orang. di baris ku cuman 3 orang.

Langsung ku ambil barisan foreigner tetapi tak lama kemudian ada nenek dan kakek arab yang pindah ke barisan ku. tak lama ada beberapa lagi yg mengikuti karena antriannya tidak panjang. oh iya, bandara damascus tidak terlalu besar mungkin setara dengan bandara" kota kecil di Indonesia seperti Semarang atau Banjarmasin.

Pertama aku tak ambil pusing dengan tindakan orang tua tadi, tetapi begitu 1 orang paling depan maju dia langsung mendorong "yalla". seperti meminta aku maju. C'mon we still queue up. kita masih antri dia minta maju yang sebenarnya tidak pengaruh terhadap antrian. aku memang jaga jarak sedikit dengan di depanku sekitar 1 kaki. belum orang depanku maju dia mendorong lagi seakan mengejar ketertinggalan waktu. "mungkin ini yang di sebut bahlul" dalam hatiku. sampai lah orang di depanku melapor di depan petugas imigrasi. jelas aku menunggu di batas yang telah di tentukan . petugas itu kemudian melihat si nenek dan orang" di belakangnya.

Petugas itu dalam bahasa Arab kemudian meminta mereka pindah ke barisan Arab Country (ga ngerti ngomongnya pakai arab tapi memang itu kesan yang di dapat). sempat menolak tapi petugas itu tampaknya mengatakan ga bisa masuk antrian foreigner. tuh kan, udah dorong2 pengen cepet akhirnya jadi lebih lama karena harus pindah antrian dan pasti dari belakang lagi :P dan memang antrian di Arab Country ini bisa terbilang seperti pasar ga jelas jalurnya :))

ga lama aku maju kemudian petugas melihat cek sambil aku say hello how is Damascus ? dia bilang Damascus OK. lanjut ke ambil bagasi.

Bagasi dapat akhirnya aku harus keluar melalui pemeriksaan seperti biasa. tapiii sekali lagi antri dan seperti biasa yang antri ini pada ga sabaran. belakang" ku teriak kepada yang depan" mungkin disuruh cepat". kemudian jalan sedikit. bapak" di belakangku pun menjalankan trolly nya sampai nyenggol kaki ku. memang ga gt sakit tapi logika nya klo di singapore pasti orang minta maaf (indonesia relatif) tapi ini tidak asyik saja dia bicara dengan istri dan temannya. bener" bahlul dalam hatiku.

akhirnya sampai keluar pemeriksaan dan di situ agency ku sudah menunggu menjemputku. ngobrol2 lah kita di mobil. Ku lihat sepanjang perjalanan highway ke kota damascus banyak hutan" dan terkadang pohon kaktus yang tidak ada di Indonesia. ku lihat petunjuk jalan. "oh gee, it's all in Arabic". perjanjian kerja ku memang seharusnya aku dapat kendaraan di damascus ini tapi melihat mobil stir kiri dan petunjuk arabic. ku berpikir mgkn aku akan naik taksi saja.

tapi ternyata agency ku belum menyediakan akomodasi seperti ku minta sebelumnya karena dia prefer aku yang memilih tempatnya. jadilah aku menginap di hotel Kalda sementara waktu (bayar USD30). dan esok pagi baru kita rencana lihat" apartment.

Akhirnya sampai Damascus. (Hari ini, 1 Bulan yang lalu)